Pages

Tuesday, April 7, 2009

RUQYAH SYARIAH


ERTI RUQYAH SYARIAH
adalah wirid-wirid (bacaan) perlindung diri yang terdapat didalam Al-Quran dan Hadith. Ayat-ayat ini juga telah diamalkan oleh Rasulullah s.a.w semasa hayat Baginda. Kini, para ulama telah menetapkan beberapa ayat didalam Al-Quran yang boleh menjadi pendinding diri dan penawar segala penyakit kerohanian.


Ruqyah dalam Islam diperbolehkan, berdasarkan dalil-dalil syar’i di antaranya:
Nabi saw. Bersabda: Artinya: ” Tidak apa-apa ruqyah itu selama tidak mengandung syirik” (HR Muslim).
“Barangsiapa menggantungkan sesuatu, maka dirinya akan diserahkan kepadanya” (HR Ahmad, Tirmidzi, Abu Dawud dan Al-Hakim).


Agar pelaksanaan ruqyah tersebut sesuai dengan syar’i perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
A. Bacaan rukyah berupa ayat-ayat Alqur‘an dan Hadits dari Rasulullah saw.
B. Do‘a yang dibacakan jelas dan diketahui maknanya.
C. Berkeyakinan bahwa ruqyah tidak berpengaruh dengan sendirinya, tetapi dengan takdir Allah SWT.
D. Tidak isti‘anah dengan jin ( atau yang lainnya selain Allah).
E. Tidak menggunakan benda-benda yang menimbulkan syubhat dan syirik.
F. Cara pengobatan harus sesuai dengan nilai-nilai Syari‘ah.
G. Orang yang melakukan terapi harus memiliki kebersihan aqidah, akhlak yang terpuji dan istiqomah dalam ibadah.


RUQIYAH, dalam praktiknya adalah upaya untuk mengusir jin dan segala macam gangguannya dengan membacakan ayat-ayat Al-Quran Al-Kariem. Bagi jin yang mengganggu dan jahat, bacaan Al-Quran terutama pada ayat tertentu yang dibaca dengan baik dan benar oleh orang yang soleh dan bersih imannya, akan sangat ditakuti. Mereka akan merasakan panas yang membakar dan pergi.


Diantaranya yang paling sering digunakan adalah ayat kursi, beberapa penggalan ayat dalam surah :

Al-Baqarah (tiga ayat terakhir),

Ali Imron,

Yasin,

Al-Jin,

Al-Falaq dan An-Naas.



Selain itu masih banyak ayat dan doa-doa lainnya yang diriwayatkan kepada kita untuk dibacakan kepada orang yang kesurupan.
Tetapi bila orang itu menggunakan cara-cara yang menyimpang, apalagi dengan melanggar syariat dan aqidah, tidak boleh dilakukan. Kerana tujuan jin ketika mengganggu manusia tidak lain adalah untuk mengheret manusia kepada pelanggaran dan syirik kepada Allah.
Misalnya, bila orang itu mberitahu bahwa jin itu minta sajian, minta kembang, atau dikorbankan haiwan sembelih, itulah syirik yang sejati. Atau apapun yang secara syariah bertentang dengan hukum-hukum Allah.


Pada dasarnya bila dibacakan Ruqyah, jin (syaitan) itu sangat takut dan tidak berani tawar-menawar dengan minta ini itu. Karena pembacaan ayat-ayat Al-quran itu membuatnya kesakitan yang sangat, sehingga dalam proses Ruqyah, tidak ada permintaan dari jin kecuali harus pergi dan berhenti dari menganggu manusia.
Ruqyah sendiri adalah salah satu cara dari banyak jalan untuk mengusir gangguan setan dan sihir.

0 comments:

Post a Comment